Dua masa berlalu tanpa adanya peperangan
Sudah tidak ada lagi penindasan
Penduduk dunia memperoleh kebebasan
Seperti hak asasi yang dikumandangkan
Pemimpin-Pemimpin dunia duduk merendah
tiada lagi hirarki
negara superpower runtuh
Berkat peranan sebuah organisasi dunia
Dengarlah kisah ini...
Peperangan yang terjadi di timur tengah tidaklah terjadi
Penindasan Israel terhadap palestina
Agresi Amerika terhadap Iraq
Semuanya itu tidak pernah terjadi
Itu semuanya hanyalah ilusi
Jiwa-Jiwa yang mati tidak dapat merasakan panasnya api neraka
Hanya bisa mendapatkan kenikmatan surga
Kecuali itu, para pembuat kebohongan tentang berita itu akan merasakan akibatnya
Sebuah akibat yang nyata di hadapan mata mereka
Melepuhnya raga hingga menusuk jiwa
Menatap tulang-tulang yang digerogoti bara
Hingga ia merasakan berulang-ulang
Jumat, 23 Januari 2009
Kamis, 22 Januari 2009
Ketuk Aku dengan Hatimu Tiga Kali
Masalah yang satu ini tidak mungkin ku ungkap
Rasanya terlalu dini untuk mengatakannya
Meski membebani hati dan membuatnya memekik
Bahwa aku berbeda
Aku bukanlah seperti orang lain
Aku unik
Shht...
Bersabarlah
Jangan biarkan mereka menerka-nerkamu
Hingga mayat bergelimpangan
Hingga batas dibukanya pintu tobat
Aku hanya memintamu
Ketuk hatiku dengan hatimu tiga kali
Barulah kamu tahu
Aku sama halnya denganmu
Sebuah boneka pinggiran hati
Menampakkan jati diri
Rasanya terlalu dini untuk mengatakannya
Meski membebani hati dan membuatnya memekik
Bahwa aku berbeda
Aku bukanlah seperti orang lain
Aku unik
Shht...
Bersabarlah
Jangan biarkan mereka menerka-nerkamu
Hingga mayat bergelimpangan
Hingga batas dibukanya pintu tobat
Aku hanya memintamu
Ketuk hatiku dengan hatimu tiga kali
Barulah kamu tahu
Aku sama halnya denganmu
Sebuah boneka pinggiran hati
Menampakkan jati diri
Memilih Berdiam
Jangan katakan negara sedang gawat
Sebab kenyataannya lebih dari celaka
Jangan katakan negara membutuhkanmu
Karena itu menycabik hatiku
Jangan katakan, "Mari berkorban demi negara"
Mungkin itu yang terakhir kali kau lakukan
Bila negaraku sumerawut dan tidak sumringah
Aku memilih diam
Bila negaraku memerlukan kepintaranku
Aku memilih diam
Bila negaraku memintaku tuk berkorban jiwa dan raga
Aku lebih memilih berdiam
Berdiam di barisan terdepan
Sebab kenyataannya lebih dari celaka
Jangan katakan negara membutuhkanmu
Karena itu menycabik hatiku
Jangan katakan, "Mari berkorban demi negara"
Mungkin itu yang terakhir kali kau lakukan
Bila negaraku sumerawut dan tidak sumringah
Aku memilih diam
Bila negaraku memerlukan kepintaranku
Aku memilih diam
Bila negaraku memintaku tuk berkorban jiwa dan raga
Aku lebih memilih berdiam
Berdiam di barisan terdepan
Selasa, 15 Januari 2008
Banyak orang datang tapi tanpa tujuan
Ada yang mendengar tapi tak paham
Dan sebagian tunduk kepala bukan karena hati yang malu
Hanya sedikit orang yang mendapat berkah dari jumatan
Tidak sedikit orang mendapat berkah dari uang
Selesai jumatan, orang-orang bubar
Berkah pun ikutan bubar
Khidmat hanya jadi bualan ceramah kera pada bebek
Khatib tidak tahu apa yang diucapkan
Mustami tidak paham apa yang disampaikan
Cipaku
Ada yang mendengar tapi tak paham
Dan sebagian tunduk kepala bukan karena hati yang malu
Hanya sedikit orang yang mendapat berkah dari jumatan
Tidak sedikit orang mendapat berkah dari uang
Selesai jumatan, orang-orang bubar
Berkah pun ikutan bubar
Khidmat hanya jadi bualan ceramah kera pada bebek
Khatib tidak tahu apa yang diucapkan
Mustami tidak paham apa yang disampaikan
Cipaku
Senin, 24 September 2007
Syurga
Ada berita gembira untukmu
dan tak mungkin kau tolak tuk dengar
sebuah tempat memintamu menempati
dan tak mungkin kau tolak tuk tinggal
sebuah suasana nyaman nan damai
dan tak mungkin kau tolak tuk rasa
sebuah warna yang lengkap
dan tak mungkin kau tolak tuk lihat
sebuah makanan yang mengenyangkan
dan tak mungkin kau tolak tuk makan
sebuah keluarga yang tenteram
dan tak mungkin kau tolak tuk berada
sebuah balasan yang setimpal bagi penghuni syurga
dan tak mungkin menolak jika kau memang berhak
dan tak mungkin kau tolak tuk dengar
sebuah tempat memintamu menempati
dan tak mungkin kau tolak tuk tinggal
sebuah suasana nyaman nan damai
dan tak mungkin kau tolak tuk rasa
sebuah warna yang lengkap
dan tak mungkin kau tolak tuk lihat
sebuah makanan yang mengenyangkan
dan tak mungkin kau tolak tuk makan
sebuah keluarga yang tenteram
dan tak mungkin kau tolak tuk berada
sebuah balasan yang setimpal bagi penghuni syurga
dan tak mungkin menolak jika kau memang berhak
Selasa, 18 September 2007
Manusia Hidup
Dulu aku berjanji Kau Tuhanku
sembilan bulan dalam kandungan
dua tahun dalam belaian
Kini aku mencari-Mu
dua puluh tahun dalam kegelapan
lima tahun dalam kebutaan
Akankah Kau ingat janjiku itu
enam masa menciptakan
satu tiupan menghancurkan
Pada saat kita nanti bertemu
dua kali mati
dua kali hidup
Aku ingin mengatakan
Satu Tuhan
satu utusan
Aku Cinta Pada-Mu
satu kehidupan
satu keabadian
sembilan bulan dalam kandungan
dua tahun dalam belaian
Kini aku mencari-Mu
dua puluh tahun dalam kegelapan
lima tahun dalam kebutaan
Akankah Kau ingat janjiku itu
enam masa menciptakan
satu tiupan menghancurkan
Pada saat kita nanti bertemu
dua kali mati
dua kali hidup
Aku ingin mengatakan
Satu Tuhan
satu utusan
Aku Cinta Pada-Mu
satu kehidupan
satu keabadian
Janji
Aku adalah seorang laki-laki yang menagih janji
tanganku mengangkat panji
dan bibirku mengucap pasti
Akankah benar Kau akan menunjukan Kemuliaan-Mu itu
disaat manusia lalai akan kewajiban
dan senang berbuat kesesatan
Akankah benar Kau akan menunjukan Kemurkaan-Mu itu
disaat manusia memujamu karena takut
dan benci masuk neraka
Akankah benar hari yang ditentukan itu tiba
disaat seorang ibu lupa pada anak yang dikandungnya
dan tidak ada yang dapat memberi perlindungan
Jika benar semua itu
sesungguhnya Aku adalah seorang laki-laki yang menagih janji
tanganku mengangkat panji
dan bibirku mengucap pasti
tanganku mengangkat panji
dan bibirku mengucap pasti
Akankah benar Kau akan menunjukan Kemuliaan-Mu itu
disaat manusia lalai akan kewajiban
dan senang berbuat kesesatan
Akankah benar Kau akan menunjukan Kemurkaan-Mu itu
disaat manusia memujamu karena takut
dan benci masuk neraka
Akankah benar hari yang ditentukan itu tiba
disaat seorang ibu lupa pada anak yang dikandungnya
dan tidak ada yang dapat memberi perlindungan
Jika benar semua itu
sesungguhnya Aku adalah seorang laki-laki yang menagih janji
tanganku mengangkat panji
dan bibirku mengucap pasti
Langganan:
Postingan (Atom)